Foto: instagram @viedelaak Ondol (Banjarnegara) Bahan utama:SingkongBumbu:Bawang putih, ketumbar, dan garam. Semua dihaluskan Cara membuat Ondol:1. Singkong dikupas dan dicuci hingga bersih, setelah itu diparut2. Parutan singkong diperas untuk memisahkan ampas dengan sari patinya3. Ampas singkong diremas kembali agar menghasilkan tekstur seperti tepung, dibarengi dengan pemberian bumbu yang telah dihaluskan  4. Setelah tercampur merata, masukkan adonan singkong ke alat pengukus selama sekitar 15 menit5. Keluarkan adonan, kemudian tumbuk untuk menghasilkan tekstur yang kenyal6. Bentuk adonan menjadi bulatan kecil di atas tampah7.  Ondol siap digoreng. Cerita tentang OndolSetelah sepuluh tahun merantau ke berbagai kota, akhirnya saya kembali ke Dusun Seger. Dusun ini terletak di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Di tempat ini saya menghabiskan masa kecil yang dipenuhi beragam rasa makanan tradisional. Makanan-makanan ini pula yang membawa saya pulang. Sayangnya, banyak santapan yang lekang oleh waktu. Lega memenuhi raga ketika mengetahui ondol masih diproduksi, meskipun tidak setiap hari. Ondol adalah kudapan dari singkong yang berbentuk bulat, renyah di luar dan kenyal di dalam. Ondol asik dinikmati dengan cocolan aneka sambal. Saya masih ingat dengan jelas bagaimana nenek saya yang saban setiap pagi menyajikan ondol hangat, didampingi kopi atau teh. Pembuatan ondol merupakan proses yang panjang jika dilihat sejak tahapan singkong mulai dipanen. Usai dicabut dari tanah, singkong dicuci bersih dan dikupas. Jika pada masa saya kecil dulu singkong-singkong ini diparut menggunakan tangan, kini pembuat ondol bisa memarutnya dengan mesin. Hasil parutan singkong ini kemudian diperas untuk memisahkan ampas dengan sari patinya. Ampas singkong inilah yang dijadikan bahan utama pembuatan ondol. Ampas ini lalu diremas kembali agar menghasilkan tekstur seperti tepung. Proses ini dilakukan dibarengi pemberian bumbu yang sudah dihaluskan. Bumbunya sederhana saja, yakni bawang putih, ketumbar, dan garam. Takarannya, sesuai selera dan bergantung pada volume ampas singkong yang akan dijadikan ondol. Setelah semuanya tercampur merata, masukkan ke alat pengukus yang terbuat dari anyaman bambu berbentuk kerucut. Proses ini berlangsung sekira 15 menit, sebelum akhirnya ampas singkong diangkat dan ditumbuk untuk menghasilkan tekstur yang lebih kenyal. Tahap berikutnya adalah membentuk adonan ampas singkong menjadi bulatan kecil. Untuk ini, biasanya dilakukandi atas tampah. Adonan diputar-putar hingga membentuk bulatan-bulatan kecil. Gerakan memutas ini disebut “ngondol-ondol”, yang kemudian melatarbelakangi penyebutan nama makanan ini. Ondol biasanya diperjualbelikan dengan kemasan setengah hingga satu kilogram, lalu pembeli akan menggorengnya sendiri. Namun, ada juga produsen yang menjual dalam bentuk telah digoreng dan ditusuk seperti sate berisi empat atau lima ondol. Pada musim mudik lebaran, biasanya permintaan ondol meningkat karena banyak perantau yang merindukannya. Sayangnya ondol belum bisa dijual lebih luas karena keterbatasan waktu simpan yang pendek sekitar 3-4 hari saja. Saat ini di Dusun Seger masih ada 4 produsen ondol dengan jadwal produksi yang berbeda-beda. Sayangnya, tidak ada yang memproduksinya setiap hari karena keterbatasan ketersediaan singkong. Menariknya keempat produsen ondol adalah perempuan, kalaupun ada laki-laki dalam proses pembuatannya maka mereka hanya membantu saja. Produksi ondol memberi manfaat ekonomi yang signifikan terhadap orang-orang terdekat, karena melibatkan saudara atau kerabat dalam prosesnya. Bahan baku singkong mereka dapatkan dengan cara “menebas”, atau membeli hasil panen singkong dalam satu kebun milik petani. Dalam pengamatan saya, ada kalanya terjadi kelangkaan singkong karena sejumlah faktor, mulai dari banyaknya petani singkong yang gagal panen karena cuaca buruk, atau karena para petani yang mengganti tanaman singkong dengan jenis tanaman lain. Terlebih, singkong bukanlah sumber pangan utama saat ini. Salah satu produsen ondol tertua di Dusun Seger telah memproduksi ondol sepanjang tiga generasi. Ada kekhawatiran pada masa mendatang ondol makin sulit dijumpai, sebab produksi ondol yang membutuhkan banyak tenaga. Di sisi lain banyak produsen ondol yang rata-rata sudah berusia lanjut itu menginginkan keturunannya mendapatkan pekerjaan yang lebih ringan, dengan penghasilan yang lebih banyak. Kalau kamu penasaran melihat proses pembuatan ondol, silakan mampir ke sini Tulisan ini adalah bagian dari kampanye #AllYouCannotEat, yang mengangkat pentingnya kedaulatan pangan.Penulis: Viedela (Changemaker WeSpeakUp.org)

Foto: detikcom NASI GLEWO (SEMARANG) Bahan osik daging: 1. 300 gr daging sapi campur koyor2. 7 buah bawang merah3. 3 buah bawang putih4. 5 buah cabe merah keriting5. 2 buah kemiri6. 1 ruas kunyit7. 1 ruas kencur8. 1 ruas jahe9. 1 ruas lengkuas  10. 1/2 sdt merica11. 1/2 sdt ketumbar12. 1 batang serai13. 3 lembar daun salam14. 1 sachet penyedap rasa15. 200 ml santan16. Garam17. Gula merah18. Emping melinjo sebagai pelengkap Cara Membuat:1. Rebus daging dan koyor sapi bersama serai, dan daun salam selama 45 menit.2. Setelah 45 menit berlalu, segera angkat dan tiriskan. Iris menjadi beberapa bagian ketika daging sapi ini sudah dingin.3. Haluskan bawang merah, bawang putih, cabai merah keriting, kunyit, kemiri, kencur, merica dan ketumbar hingga lembut dengan diberi sedikit air.4. Selain itu, geprek serai, lengkuas, dan jahe hingga gepeng.5. Lalu, tumis bumbu halus tadi bersama serai, lengkuas, dan jahe hingga harum.6. Masukkan urat sapi dan sisa bahan lainnya kecuali santan serta nasi. Masak hingga kuahnya mendidih. Tambah garam, gula merah dan penyedap rasa secukupnya.7. Terakhir, masukkan santan dan aduk-aduk terus hingga kuahnya mengental.8. Sajikan lauk ini dengan nasi putih dan emping melinjo. Dengan begitu, nasi glewo khas Semarang siap dihidangkan. Resep: dari berbagai sumber

Foto: Resep Koki NASI JAGUNG (MADURA) Bahan-bahan:1. 100 gram beras jagung 2. 400 ml air untuk merebus 3. 1 sdt garam Bahan osik daging: 1. 300 gram daging has 2. 500 ml santan 3. 1 batang serai, memarkan 4. 3 lembar daun salam 5. 2 ruas jari lengkuas, memarkan 6. 1 sdt garam 7. 2 sdt gula merah, sisir 8. 1 sdm kecap manis 9. Minyak goreng secukupnya Bumbu halus untuk osik daging:1. 4 buah bawang merah 2. 2 siung bawang putih 3. ½ sdt ketumbar 4. ¼ sdt jinten  Bahan pelengkap:1. Ikan asin goreng 2. Sambal terasi Cara Membuat:1. Masak nasi jagung. Cuci bersih beras jagung, rendam selama 30 menit. Tiriskan.2. Masak 400 ml air hingga mendidih, masukkan beras jagung. Masak hingga air meresap ke dalam beras.3. Didihkan air dalam dandang, masukkan aronan nasi jagung ke dalam dandang, kukus sampai masak.4. Masak osik daging, potong daging has. Masukkan ke dalam air mendidih. 5. Ulek semua bumbu halus, masukkan ke dalam daging yang direbus.5. Ulek semua bumbu halus, masukkan ke dalam daging yang direbus.6. Tuang santan, serai, daun salam, lengkuas, gula merah, kecap manis, dan garam. Aduk-aduk hingga daging empuk.7. Sajikan nasi jagung dengan osik daging, ikan asin goreng, dan sambal terasi. Nikmati selagi masih hangat. Resep: dari berbagai sumber

Foto: Potretmenado MUKU GHE’U/MUKU LOTO (FLORES) Bahan-bahan:1. Pisang kepok muda, dikupas kulitnya2. Batang pisang muda3. Daging/jeroan sapi4. Bawang merah5. Bawang putih6. Kencur7. Gula merah8. Garam9. Cabe rawit10. Daun salam11. Daun jeruk Cara Membuat:1. Pisang dipotong-potong dengan ukuran kurang lebih 3 cm2. Pisang direbus dengan jeroan sapi, semua bumbu dimasukkan juga3. Saat pisang sudah empuk, seluruhnya diaduk-aduk dengan batang pisang muda4. Saat warnanya sudah berubah menjadi agak abu, angkat, dan siapkan Resep: Dari Berbagai Sumber

Foto: Kemenkes Bubur Ne (Maluku) Bahan:1. 100 gram sagu lempengan2. 1 liter air3. 100 gram gula pasir4. 100 gram gula merah, sisir halus5. 2 lembar daun pandan, simpulkan6. 100 gram kenari7. 100 gram ubi merah Saus:1. 250 ml santan dari 1 butir kelapa, kupas dan parut2. 2 lembar daun pandan3. 1 sdt garam Cara Membuat:1. Kenari, kupas, cincang kasar untuk taburan.2. Ubi merah, potong dadu 1/2 x 1/2 cm.3. Rendam sagu dalam 500 ml air selama 1 jam hingga mengembang.4. Tiriskan dan buang airnya5. Masak 1 liter air bersama gula pasir, gula merah, dan daun pandan hingga gula larut.6. Angkat lalu saring.7. Didihkan kembali air gula, masukkan ubi merah dan sagu yang telah lunak.8. Masak sambil terus diaduk hingga matang dan kental.9. Saus: didihkan semua bahan sambil terus diaduk hingga santan kental.10. Angkat, sisihkan. Sajikan selagi hangat. Resep: Dari Berbagai Sumber

Foto: Freepik Getuk Trio (Magelang) Bahan:1. 500 gram singkong, kukus2. 2 sdm susu bubuk3. 4 sdm margarin4. 100 gram gula halus5. Pewarna makanan merah, hijau, dan coklat (tergantung selera) Bahan pelengkap: (campur dan kukus semua) 1. ½ butir kelapa, parut kasar 2. 1 helai daun pandan 3. ½ sdt garam Cara Membuat: 1. Kukus singkong sampai matang dan empuk, sekitar satu jam. Kemudian, tumbuk atau giling sampai halus.2. Campur susu bubuk, margarin, dan gula halus hingga rata.3. Bagi adonan getuk menjadi tiga bagian, lalu beri pewarna pada masing-masing adonannya. Giling adonan kemudian tumpuk menjadi satu, padatkan.4. Setelah itu, potong kecil-kecil dan hidangkan dengan kelapa parut. Resep: Dari Berbagai Sumber

foto: Indonesian Gastronomy Community Puding Sagu Rangi Bahan:1. 400 ml Air panas (untuk merendam)2. 150 gr Sagu rangi (sagu lempeng ambon)3. 100 ml Sirup gula kelapa4. 800 ml Air5. 4 cm Kayu manis6. 1 bungkus Agar-agar bubuk putih manis7. ½ sdt Vanili8. ½ sdt Garam9. 1 bh Kelapa muda (dikerok) Saus:1. 500 ml Santan2. 2 sdm Tepung maizena3. ¼ sdt Garam4. ½ sdt Essence santan5. ±5 sdm Gula pasir6. 40 ml Susu kental Cara Membuat:– Puding: 1. Sagu rangi diseduh dengan air panas dan didiamkan hinggamengembang. Lalu dihancurkan dengan jari tangan dan disaringdengan saringan.2. Agar-agar, air, sirup gula, sagu rangi, garam, dan kayu manisdirebus hingga mendidih. Lalu dicetak pada cetakan pudingdan didinginkan. – Saus:Semua bahan dicampur dan direbus sambil diaduk terus hinggamendidih dan sedikit mengental, lalu didinginkan. Penyajian:Puding dikeluarkan dari cetakan dan diletakkan pada piring sajibesar, dipotong sesuai dengan cetakannya. Ditabur dengan kelapamuda kerok. Disajikan dengan saus santan. * Untuk sirup gula kelapa dibuat dari gula kelapa yang telah disisir (300 gram) direbus dengan 200 ml air hingga tersisa 100 ml. Resep: Dari Berbagai Sumber