Manggulu (Waingapu, Sumba Timur, NTT)

Bahan dan alat:
1. Pisang kepok
2. Kacang tanah
3. Lesung dan alu

Cara buat:
1. Jemur pisang kepok selama tiga hari hingga kering
2. Kacang tanah disangrai hingga matang
3. Campurkan kedua bahan di dalam satu lesung, tumbuk hingga hancur dan kalis dengan alu
4. Bungkus dengan daun pisang supaya awet.

Cerita tentang Manggulu:
Ada satu makanan yang rasa asam dan manisnya selalu melekat pada saya hingga saat ini. Namanya Manggulu. Camilan khas Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur ini telah menemani kehidupan saya dari masa ke masa. Agaknya tak berlebihan jika saya bilang Manggulu ini lebih dari sekadar makanan. Dia adalah simbol keakraban serta kehangatan keluarga, bahkan masyarakat kami.

Nenek saya kerap menyajikan Manggulu bagi saya dan teman-teman yang sedang bermain. Makanan yang bentuknya menyerupai dodol ini juga disajikan untuk menjamu tamu yang berkunjung ke rumah. Begitu pun saat kami sedang kumpul keluarga, Manggulu selalu jadi hidangan yang yang menemani kami berbagi cerita. Teksturnya yang lembut dan cara membuatnya yang mudah menjadikan Manggulu kudapan kesayangan bersama.

Manggulu punya dua bahan dasar, pisang kepok dan kacang tanah. Pisang kepoknya harus dijemur selama tiga hari di bawah terik matahari hingga kering. Kacang tanah disangrai sampai matang. Keduanya lalu ditaruh di dalam lesung, kemudian tumbuk memakai alu hingga hancur dan kalis. Setelah itu adonan tadi bungkus dengan daun pisang dan siap dinikmati. Membungkus dengan daun pisang juga bertujuan agar makanan ini tetap awet.

Selain menggunakan alat tradisional dalam proses pembuatannya, rasa Manggulu sudah lezat tanpa menambahkan gula ataupun garam. Ini bukti bahwa nenek moyang kita sejak dulu sudah mengonsumsi makanan sehat dengan memanfaatkan sumber daya di sekeliling mereka.

Sayangnya, seiring perkembangan zaman, Manggulu mulai jarang ditemukan di Kota Waingapu. Boleh jadi ini lantaran minat masyarakat khususnya anak muda terhadap makanan lokal semakin berkurang. Semoga saja tulisan singkat ini bisa mendorong lebih banyak lagi anak muda untuk mau mencoba mencari tahu resep dengan pahan lokal di wilayah mereka dan mengapresiasinya dengan cara memasak, mengolahnya kembali atau berbagi ceritanya di Planet Plate.

Tulisan ini adalah bagian dari kampanye #AllYouCannotEat, yang mengangkat pentingnya kedaulatan pangan.
Konten ini diproduksi dengan dukungan Internews Earth Journalism Network.
Penulis: Antonia Maria Oy (Changemaker WeSpeakUp.org)